BIVAK SURVIVAL
I. PENDAHULUAN
O |
- Diri kita sendiri ( Subjective Danger ) dapat kita kontrol
- Bahaya dari luar diri kita ( Objective Danger )
Bahaya di atas ada yang merupakan bahaya bagi orang tertentu tetapi sebaliknya menjadi hal yang menyenangkan bagi orang lain, tentunya bagi yang telah menguasai teknik-teknik hidup di alam bebas.
SURVIVAL SENDIRI BERASAL DARI KATA SURVIVE YANG DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUP
1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan dll
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus,luka, lelah dll
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin,vegetasi, fauna dll
ketiga aspek tersebut akan saling mempengaruhi.
II. MODAL DASAR DALAM MENGHADAPI SURVIVAL
1. Semangat untuk mempertahankan hidup
- 1. Semangat untuk mempertahankan hidup
- 2. Kesiapan diri
- 3. Alat pendukung
III. USAHA UNTUK TERLEPAS DARI KONDISI SURVIVAL
Untuk menambah tenaga dan mempertahankan kondisi tubuh serta usaha untuk terlepas dari kondisi survival, ada lima kebutuhan yang harus diusahakan, yaitu :1. Perlindungan terhadap ancaman
a. Perlindungan terhadap cuaca dan faktor-faktor medan buat bivak
b. Perlindungan terhadap gangguan binatang api unggun
c. Perlindungan terhadap makanan/minuman beracun/berbahaya pengetahuan botani dan zoologi praktis
d. Perlindungan yang berasal dari tubuh kita sendiri kenalilah diri sendiri
e . Perlindungan terhadap penyakit dan cedera obat-obatan dan P3K
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian para pendaki. Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari teknik survival. Bentuk-bentuk perlindungan yang dapat diusahakan adalah :
a. Bivak
Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim
Macam-macam bivak :
- Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan
- Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll
1. Bivak pengawasan / pengintaian
2. Bivak pertahanan / perlindungan
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak
- Kondisi medan
- bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air
- jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar
- dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman
- aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor)
antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun dll
- Fasilitas alam yang menunjang di sekeliling kita dan bahan yang kita bawa
Usahakan ada pakaian khusus untuk pergerakan dan ada pakaian khusus untuk tidur.
2. Makanan
Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam tubuh adalah makanan yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot, and mengganti sel-sel yang rusak. Sumber – sumber makanan :
- Makanan dari hewan
- serangga
- reptil
- unggas
- binatang bertulang belakang
- Makanan dari tumbuhan
Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :
- Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/tunas)
- Tumbuhan yang tidak mengandung getah
- Tumbuhan yang tidak berbulu
- Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
- Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera
v Makan tumbuhan yang sudah dikenal
v Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja
v Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid
v Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke tangan tunggu reaksinya, apabila tidak ada rasa aneh (panas, pahit ) berarti cukup aman kemudian ke bibir, lidah dengan prosedur yang sama setelah itu di makan tunggu 30 menit apabila tidak ada reaksi berarti aman.
v Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan
v Lebih baik jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur adalah jenisnya dari yang beracun.
Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :
a. umbi tanahnya : talas, kentang, besusu, paku tanah
b. bagian batang : umbut muda pisang, sagu, rumput madu
c. buah : kelapa, arbei, strawbery hutan, nipah dll
d. biji : padi, jagung, rumput teki madura
e. bunga : turi, pisang
f. daun : rasamala, melinjo, tangkai begonia
g. tunas/pucuk : cemara
3. Api
Selain menghangatkan tubuh, yang paling penting adalah untuk
meningkatkan semangat psikologis. Fungsi yang lain : penerangan, memasak
makanan/minuman, membuat tanda-tanda/kode, mengusir binatang liar4. Air
Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan).
Klasifikasi air dalam survival :
a. Tidak berwarna,berbau dan berasa misal : air mata air, danau, hujan, sungai
b. Tumbuhan yang mengandung air dan tidak beracun
- Tumbuhan beruas-ruas : rotan dan keluarganya
- Tumbuhan merambat : lumut and keluarganya
- Tumbuhan khusus : kantong semar
c. Air tercemar tapi dengan proses sederhana dapat diminum : air tergenang, air lumpur
d. Air tercemar tapi dengan proses yang rumit dapat diminum : air belerang, air rawa
e. Jejak binatang menyusui dapat menunjukkan lokasi mata air.
Petunjuk penting mengenai penggunaan air oleh Survivor :
- Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung kerah baju.
- Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada.
- Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya
- Meminum air seni merupakan tindakan yang salah.
- Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan
Misal senjata tajam, alat pembuat api dll
Tanda-tanda/kode :
- suara : peluit, teriakan
- cahaya, api dan asap
- kain dan bendera dengan warna kontras dengan lingkungannya
1. Sayuran / dedaunan di rebus
2. Umbi –umbian di bakar
3. Daging binatang di panggang
4. Buah berair di rebus
Buah berkulit tebal di bakar / di panggang
5. Biji – bijian di bakar
6. Akar –akaran di bakar / di panggang
7. Ikan kecil di bakar / di panggang Ikan besar di rebus dipotong kecil, lalu di bakar / di panggang
IV. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Satu hal lagi yang juga turut menentukan lamanya kita mengalami survival adalah tindakan yang kita lakukan
Apakah kita akan menetap (survival statis ) ?
Atau bergerak mencari jalan keluar (survival dinamis) ?
Kesimpulan : survival lebih merupakan sikap mental daripada penguasaan pengetahuan dengan tidak mengabaikan penguasaan pengetahuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar