Selasa, 26 Februari 2013

Macam-macam Bivak

Macam-macam Bivak

Bivak sangat penting bagi seorang supervivor ataupun juga seorang pramuka yang sedang berpetualang. Bivak atau tempat perlindungan (shelter) ini hendaknya mampu melindungi dari angin dan cuaca, paling tidak mengurangi dampak cuaca yang bisa menurunkan secara drastis kondisi fisik seorang supervivor. Sebaiknya jangan mendirikan bivak pada tempat-tempat berikut :
  • Puncak punggungan bukit yang terbuka.
  • Dasar lembah atau daerah cerukan karena akan menjadi sangat dingin diwaktu malam.
  • Sisi bukit karena tanahnya mengandung uap air.
  • Jalur akses ke sumber mata air karena kemungkinan merupakan jalur binatang menuju ke sumber air tersebut.
  • Terlalu dekat dengan air, karena kemungkinan akan kebanjiran saat hujan, dekat sumber mata air biasanya banyak serangga. daerah aliran sungai yang kering juga berbahaya.
  • Dibawah satu batang pohon karena kemungkinan tersambar petir.
  • Dekat dengan sarang lebah, tawon dan semut.
  • Dekat pohon yang mati yang masih tegak berdiri karena kemungkinan dapat tumbang jika ada angin kencang.
Selain itu, pendirian bivak juga harus memperhatikan perlindungan terhadap dinginnya angin di malam hari. Dilihat dari bahan pembuatan bivak maka ada dua macam bivak yang bisa dipakai oleh supervivor, yaitu :
  • Bivak dari material non alam
Bivak jenis ini biasanya dibuat dari ponco, lembar plastik atau flysheet yang biasanya dibawa oleh pendaki gunung. Mudah sekali membuat bivak bermaterial non alami ini.
Pembuatan bivak dengan material non alami bisa kita improvisasikan dengan menambahkan bahan-bahan alami sebagai pelengkap dan dengan  tujuan agar bivak tersebut bisa sedikit lebih nyaman.
  •  Bivak dari material alami
Selain dari bahan-bahan alami, ada banyak sekali bentukan-bentukan alami yang bisa dijadikan sebagai bivak atau tempat perlindungan, seperti pohon besar yang tumbang, gua, celah batu. Ceklah kondisi tempat-tempat tersebut sebelum dibangun bivak. Hati-hati dengan binatang berbisa yang mungkin berdiam disana.

referensi : Hendri agustin, panduan teknis pendakian gunung 2006.
gambar : http://2.bp.blogspot.com/_q2P-DIkUNEg/S1FvT52DunI/AAAAAAAAAbs/09LG7E6lVH4/s400/bivak+ponco.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe5m-bxvPTSIkZ2cGjedVMISwyescjBs1vlNbmNzAt3gDarz6lnJIKW9nq6Ep5k2n1VdRVTeaYHLm09SyaT8cMedu0Rx3Y8EhuWqA2PhV0pqiZUKCkfFTaXHX1zJLLG3XwXfyJL4Elcm0/s1600/gopex+bivak+sementara+tampak+samping.JPG
http://andywrx.files.wordpress.com/2009/10/bivak5.jpg
http://gpasman2.files.wordpress.com/2008/06/image008.jpg
http://images.nebulaofrock.multiply.com/image/1/photos/upload/300×300/SaTUJgoKCjsAAE-pEEU1/bivak-alam.JPG
http://gpasman2.files.wordpress.com/2008/06/image010.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar