PERILAKU ORGANISASI
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Perilaku organisasi sebagai bidang
baru dari ilmu tingkah laku yang dikembangkan dengan titik perhatiannya pada
pemahaman perilaku manusia di dalam suatu organisasi yang sedang berproses.
Serentetan definisi tentang perilaku organisasi selalu titik awal pemberangkatannya
dimulai dari perilaku manusia dan atau lebih banyak menekankan pada aspek-aspek
psikologi dari tingkah laku individu. Hal ini jelas dapat diidentifikasikan
bahwa manusialah yang memiliki peranan penting dalam organisasi. Sumber Daya
Manusia sebagai penggerak utama untuk menghidupkan organisasi. Setiap lini dan
tingkatan memiliki peranan dan fungsi yang tidak kalah penting karena tidak ada
peran yang tidak dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Pemimpin walaupun dengan kekuasaan
yang dimilikinya dapat berbuat apa saja, tetaplah membutuhkan bawahan atau
pegawai untuk dapat melaksanakan usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Begitu pula dengan para pegawai, yang menjalankan rencana pencapaian tujuan
secara langsung tetaplah membutuhkan pimpinan untuk mengarahkan dan mengatur
apa-apa saja yang harus dilakukan. Koordinasi dan komunikasi merupakan hal
utama yang berperan dalam rangka mewujudkan pencapaian pada hasil yang
diinginkan. Tidak adanya komunikasi dan koordinasi yang tepat antara pimpinan dan
orang-orang yang dipimpinnya, ibarat sebuah kapal yang kehilangan kendali.
Begitu pentingnya peranan dan fungsi pimpinan dalam organisasi, begitu pula
dengan pegawai. Bila pemimpin tidak bisa memberikan arahan dan instruksi yang
tepat, maka ibarat sebuah kapal yang melaju dengan tak tentu arah. Tentunya hal
ini berpengaruh terhadap kemungkinan kesuksesan pencapaian tujuan organisasi.
Bahkan bisa berakibat sangat fatal dengan kelangsungan keberadaan organisasi.
Komunikasi yang esensinya adalah
kesamaan pemahaman antar dua orang yang berkomunikasi, akan menciptakan
hubungan tertentu diantara orang-orang yang berkomunikasi tersebut. Hubungan
antar individu dalam organisasi merupakan salah satu hal penting yang harus
diperhatikan oleh pimpinan bila ingin mengelola organisasi. Karena dengan
mengetahui alur hubungan yang terjadi antar individu pegawainya, pemimpin bisa
mengambil sikap yang sesuai untuk memaksimalkan kinerja para pegawainya.
Studi perilaku organisasu termasuk
di dalamnya bagian-bagian yang relevan dari semua ilmu tingkah laku yang
berusaha menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam organisasi. Seperti
ilmu Psikologi yang menjadi relevan di dalam perilaku organisasi sejak tingkah
laku orang dipengaruhi oleh performennya. Sosiologi demikian pula, ia bisa
menjelaskan pengertian pengaruh kelompok terhadap tingkah laku individu. Berkenaan
dengan hal tersebut, pemakalah mengambil konsentrasi pada hubungan antar
manusia dalam organisasi. Hubungan antar manusia merupakan salah satu hal
mendasar yang penting untuk dibahas, karena dijadikan dasar pengambilan
keputusan untuk mulai menggerakkan organisasi.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam
perilaku organisasi yang lingkupnya sangat banyak, hubungan antar manusia pun
harus dapat dipahami secara mendalam. Dalam pembahasannya, beberapa rumusan
yang mendasari untuk dikaji lebih diantaranya yaitu:
ü Apa pengertian hubungan antar manusia di dalam perilaku organisasi
ü Apa Tujuan hubungan antar manusia
ü Apa sajakah faktor-faktor yang terdapat di dalamnya
ü Teknik-teknik dan peranan yang terdapat dalam hubungan antar
manusia.
1.3.Tujuan
Belajar merupakan proses untuk
mengetahui dan memahami, begitu pula dengan pembahasan yang akan di angkat.
Fokus pada hubungan antar manusia diharapkan menghasilkan pemahaman lebih
mengenai:
ü Pengertian hubungan antar manusia di dalam perilaku organisasi
ü Memahami tujuan hubungan antar manusia
ü Memahami faktor-faktor yang ada dalam hubungan antar manusia
ü Memahami teknik-teknik dan peranan hubungan antar manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
2.1.1.
Pengertian
Perilaku Organisasi
Perilaku Organisasi adalah suatu
studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi
atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh
organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh
manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah
untuk mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha
pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Perilaku organisasi dapat dipahami
lewat suatu penelaahan dari bagaimana organisasi itu dimulai, tumbuh, dan
berkembang, dan bagaimana pula suatu struktur, proses, dan nilai dari suatu
sistem tumbuh bersama-sama yang memungkinkan mereka dipelajari dan disesuaikan
pada lingkungan. Titik berat dari pemahaman perilaku organisasi ini adalah pada
tingkah laku dari organisasi, dan bagaimana perilaku dari anggota-anggota
organisasi mempengaruhi organisasi.
2.1.2.
Pengertian
Hubungan Antar Manusia
Hubungan manusiawi adalah terjemahan
dari human relation. Orang-orang juga ada yang menterjemahkan menjadi “hubungan
manusia” atau juga diterjemahkan “hubungan antar manusia”, yang sebenarnya
tidak terlalu salah karena yang berhubungan satu sama lain adalah manusia.
Dalam berorganisasi setiap individu yang menjadi bagian di dalamnya memiliki peranan penting untuk menggerakkan organisasi. SDM sebagai unsur yang penting dalam organisasi, tidaklah bersifat stagnan atau statis saja. Tetapi memiliki kedinamisan yang sesuai dengan hakikat manusia itu sendiri sebagai makhluk hidup yang terus tumbuh dan berkembang. Hubungan antar manusia sebagai perilaku individu untuk lebih mengenal individu lainnya dalam satu organisasi. Secara sederhana, dengan adanya pendekatan perorangan di dalam organisasi, bisa meningkatkan kekompakan kinerja dalam organisasi. Karena masing-masing individu akan mencari celah yang bisa membuat mereka nyaman dalam bekerja.
Dalam berorganisasi setiap individu yang menjadi bagian di dalamnya memiliki peranan penting untuk menggerakkan organisasi. SDM sebagai unsur yang penting dalam organisasi, tidaklah bersifat stagnan atau statis saja. Tetapi memiliki kedinamisan yang sesuai dengan hakikat manusia itu sendiri sebagai makhluk hidup yang terus tumbuh dan berkembang. Hubungan antar manusia sebagai perilaku individu untuk lebih mengenal individu lainnya dalam satu organisasi. Secara sederhana, dengan adanya pendekatan perorangan di dalam organisasi, bisa meningkatkan kekompakan kinerja dalam organisasi. Karena masing-masing individu akan mencari celah yang bisa membuat mereka nyaman dalam bekerja.
Definisi
Hubungan antar manusia menurut beberapa ahli yaitu:
· Menurut H. Bonner
(1975) yaitu hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku
individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu
lain atau sebaliknya.
· Cabot dan Kahl
(1967): Hubungan antar Manusia adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti
situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan
psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri
secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi
baru.
· Keith Davis “Human
Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain
dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari
kepimpinannya, yang bertanggungj awab dalam suatu kelompok merupakan interaksi
orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara
produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
Hubungan antar manusia dalam arti luas yaitu
interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam
semua bidang kehidupan, bisa dilakukan di rumah, di jalan, di dalam kendaraan
umum (misal bis, kereta api) dan sebagainya. Hubungan antar manusia dalam arti
sempit yaitu interaksi antara seseorang dengan orang lain. Akan tetapi
interaksi di sini hanyalah dalam situasi kerja dan dalam organisasi kerja (work
organization).
2.2.
Tujuan Hubungan antar Manusia
Setiap individu yang menjalin hubungan dengan
manusia lain, memiliki tujuan tertentu yang pasti selalu ada. Secara mendasar,
tujuan dari hubungan antar manusia adalah:
· Memanfaatkan
pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia
sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
· Memenuhi
kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
· Memperoleh
pengetahuan dan informasi baru.
· Menumbuhkan
sikap kerjasama.
· Menghilangkan
sikap egois/paling benar.
· Menghindari
dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah
sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.
2.3.
Faktor-Faktor dalam Hubungan antar Manusia
Faktor-faktor yang terdapat di dalam hubungan
antar manusia adalah:
2.3.1.
Faktor yang mendasari interaksi sosial
Interaksi sosial melibatkan individu secara
fisik maupun psikologis. Faktor utama dalam proses internalisasi antara lain :
· Imitasi adalah
keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya/ meniru. Hal yang
perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai minat dan perhatian yang
besar, sikap menjunjung tinggi, pandangan meniru akan memperoleh penghargaan
sosial yang tinggi.
·
Sugesti adalah proses individu menerima cara
pandang orang lain tanpa kritik lebih dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti
adalah: (1) hambatan berpikir, akibat rangsangan emosi proses sugesti diterima
secara langsung; (2) pikiran terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran
yang terpecah-pecah; (3) otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang
yang memiliki prestise sosial tinggi; (4) mayoritas, menerima pandangan dari
kelompok mayoritas; (5) kepercayaan penuh, penerimaan pandangan tanpa
pertimbangan lebih lanjut.
·
Identifikasi adalah proses yang berlangsung
secara sadar, irasional, berdasar perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi
berguna untuk melengkapi sistem norma-norma yang ada. Menurut Sigmund Freud
“identifikasi” merupakan cara belajar norma dari orang tuanya.
·
Simpati adalah perasaan tertarik individu
terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan.
2.3.2. Faktor yang
Menentukan Interaksi Sosial
Cara seseorang melakukan interaksi sosial
dengan menggunakan komunikasi antar individu
atau komunikasi interpersonal. Dalam melakukan komunikasi antar personal ini
terdapat faktor-faktor yang dapat menimbulkan hubungan personal yang baik,
diantaranya yaitu:
1.
Rasa percaya
Secara ilmiah “percaya” didefinisikan mengandalkan
perilaku orang untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam
situasi yang penuh resiko (Eiddin, 1967: 224-234). Keuntungan rasa percaya
kepada orang lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal (membuka
saluran komunikasi, memperlancar pengiriman informasi, memperluas
peluang mencapai tujuan); mengurangi hambatan interpersonal.
Faktor yang
menumbuhkan rasa percaya adalah:
· Menerima,
kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha
mengendalikan.
2.
Sikap Sportif
Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri
(defensif) dalam komunikasi yang terjadi
dalam interaksi sosial. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku yang
menimbulkan sikap sportif.
· Iklim defensif
meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas,
superioritas dan kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi,
orientasi masalah, spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.
·
Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah
penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengecam. Deskripsi adalah
penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.
·
Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol
artinya berusaha mengubah orang lain, mengendalikan, mengubah sikap, pendapat
dan tindakannya. Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk
bekerjasama mencari pemecahan masalah.
·
Strategi dan
spontanitas. Strategi adalah
penggunaan tujuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas
artinya sikap jujur.
·
Netralitas dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal,
memperlakukan orang lain sebagai objek. Empati artinya memperlakukan orang lain sebagaimana
mestinya.
·
Superioritas dan persamaan. Superioritas
artinya seseorang lebih tinggi karena status, kekuasaan, kemampuan,
intelektual, kekayaan atau kecantikan. Persamaan adalah sikap memperlakukan
seseorang secara horisontal dan demokratis.
·
Kepastian dan Profesionalisme. Individu yang
memiliki kepastian bersifat dogmatis, egois, dan melihat pendapatnya merupakan
kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah kesediaan meninjau kembali
pendapat orang lain.
3.
Sikap Terbuka dan Sikap Tertutup
Seseorang dengan sikap yang dibawa dari
lingkungan internalnya akan sangat mempengaruhi interaksi dengan orang lain
yang ada di dalam organisasi. Orang yang memiliki sikap terbuka akan menilai pesan secara objektif dengan menggunakan data dan
keajegan logika; membedakan dengan mudah, melihat suasana ; berorientasi pada isi pesan; mencari informasi dari berbagai
sumber; lebih bersifat profesionalisme dan berusaha mengubah kepercayaan;
mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian
kepercayaan.
Dan orang dengan sikap tertutup akan menilai pesan berdasarkan motif; berpikir simplisis tanpa
suasana; bersandar pada banyak sumber pesan dari pada isi pesan; kaku dan memegang teguh sistem kepercayaan;
menolak dan mengabaikan pesan yang tidak
konsisten dengan sistem kepercayaan.
2.4.
Teknik-Teknik Hubungan antar Manusia
2.4.1. Tindakan sosial
Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah
tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu lain dalam
masyarakat. Tindakan sosial dibedakan menjadi :
· Tindakan
rasional instrumental, yaitu tindakan yang memperhitungkan kesesuaian antara
cara dan tujuan atau antara efisiensi dengan efektifitas.
· Tindakan
rasional berepresetatif nilai: tindakan yang berkaitan dengan nilai dasar dalam
masyarakat.
· Tindakan
tradisional: tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan adat istiadat
atau kebiasaan.
· Tindakan
afektif: tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok berdasarkan
perasaan atau emosi.
2.4.2.
Kontak Sosial
Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak
dengan pihak lain yang merupakan terjadinya awal interaksi sosial.
Kontak sosial
dibedakan:
· Menurut cara
pihak yang berkomunikasi: Langsung maupun tidak langsung.
· Menurut cara
terjadinya: Kontak primer maupun kontak sekunder.
Proses komunikasi terjadi saat
kontak sosial berlangsung. Secara harfiah komunikasi merupakan
hubungan atau pergaulan dengan orang lain.
Manusia
adalah makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa
bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab
jika hanya sendirian ia tidak "menjadi" manusia. Dalam pergaulan
hidup, manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi
anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah
atau ibu, tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia adalah kakak,
tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam posisi guru dan murid,
kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan kecil, mantu dan mertua dan
seterusnya.
Ada tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas hubungan antar manusia :
Ada tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas hubungan antar manusia :
· Teori transaksi
(model pertukaran sosial) – Hubungan antar manusia berlangsung mengikuti kaidah
transaksional. Yaitu
apakah masing – masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau
malah merugi. Jika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu pasti mulus,
tetapi jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu, putus, atau bahkan
berubah menjadi permusuhan.
· Teori peran –
Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat yang mengatur
apa dan bagaimana peran tiap orang dalam pergaulannya. Dalam skenario itu sudah “tertulis”
seorang Presiden harus bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana, seorang
guru harus bagaimana, murid harus bagaimana. Demikian juga sudah tertulis peran
apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu, anak, mantu, mertua dan
seterusnya. Menurut teori ini, jika seseorang mematuhi skenario, maka hidupnya
akan harmoni, tetapi jika menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh
penonton dan ditegur sutradara. Dalam hal ini masyarakatlah sebagai penonton
dan sekaligus sutradara kehidupan.
· Teori permainan
– Klarifikasi manusia terbagi
menjadi tiga yaitu anak-anak, dewasa dan orang tua. Masing-masing
individu mempunyai sifat yang khas. Anak-anak itu manja, tidak mengerti tanggung jawab.
Sedangkan orang dewasa, ia lugas dan sadar akan tanggungjawabnya. Adapun orang
tua, ia lebih dapat memahami dan memaklumi kesalahan orang lain. Tidak ada
orang yang merasa aneh melihat anak kecil menangis terguling-guling ketika
minta es krim tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jika ada orang tua yang
masih kekanak-kanakan. Suasana rumah tangga juga ditentukan oleh bagaimana
kesesuaian orang dewasa dan orang tua dengan sikap dan perilaku yang semestinya
ditunjukkan. Jika tidak maka suasana pasti runyam. Demikian juga hubungan
antara pusat dan daerah, antara atasan dan bawahan. Aparat Pemerintah mestilah
bersikap dewasa, Presiden dan Ketua MPR mestilah jadi orang tua.
2.5.
Konsep Diri
Definisi Konsep Diri menurut
Wiiliam D. Brooks adalah those physical, social, and psychological
perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our
interaction with others.(Yang mana persepsi fisik, sosial dan psikologi
kita yang kita peroleh dari pengalaman dan interaksi kita dengan yang lain).
Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi.
Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positif. Konsep diri memainkan
peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat
dianalogikan sebagai suatu operating sistem yang menjalankan suatu komputer. Konsep diri dapat
mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri yang jelek
akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru,
tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri
bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk
sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior
lainnya.
Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan
selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal,
percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup,
bersikap dan berpikir positif, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal. Komunikan yang berkonsep
diri positif adalah Komunikan yang Tembus
Pandang (transparent).
2.6. Peranan- Peranan Hubungan Antar
Manusia dengan Kehidupan
a. Peran Human Relation dalam Hubungan
Internal
Human
Relation adalah kegiatan rohaniah, yaitu kegiatan rohaniah yang menyangkut
watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap dan tingkah laku menuju kepuasan
hati, proses ini berlangsung pada dua atau tiga orang yang terlibat dalam
komunikasi antar personal yang bersifat dialogis. Sehingga, masing-masing
mengetahui, sadar dan merasakan efeknya.
Sebagaimana
manusia pada umumnya, para karyawan juga terdiri dari orang-orang dengan
kebiasan-kebiasan berpikir dan berperasaan yang berbeda. Hal ini penting untuk
diketahui pimpinan manajer dan eksekutif. Dengan demikian para pemimpin dapat
memahami mengapa seorang karyawan memiliki sifat tabiat tertentu, dan ini akan
memudahkan memecahkan masalah yang dihadapi karyawan. Masalah yang dihadapi
oleh karyawan baik dirumah maupun ditempat kerja akan mempengaruhi
produktivitas karyawan tersebut. Dengan kemampuan human relation yang baik
seorang pimpinan akan dapat memecahkan masalah para karyawannya.
Kunci
aktivitas Human Relation adalah motivasi, motivasi adalah kegiatan memberikan
dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang
dikehendaki. Jika seorang pimpinan memotivasi para karyawan untuk bekerja
dengan giat, harus berdasarkan kebutuhan para karyawan yang memuaskan, yaitu
kebutuhan akan upah yang sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan dan cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari, penghargaan atas pekerjaannya
dan lain sebagainya. Pemimpin dapat mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas
karyawan dan mengkooperasikan hasrat-hasrat mereka untuk dapat bekerja
bersama-sama, dalam hal ini komunikasi memegang peranan penting.
Dengan
melaksanakan human relation itu pimpinan organisasi atau pimpinan kelompok dapat
melakukan komunikasi dengan para karyawannya secara manusiawi untuk menggiatkan
mereka bekerja bersama-sama, sehingga hasil yang diperoleh dapat memuaskan. Disamping
para karyawan bekerja dengan hati puas.
Hubungan
antar manusia memiliki pengaruh yang besar dan menembus kehidupan organisasi,
karena merupakan jembatan antara karyawan dengan sesama karyawan maupun
karyawan dengan pimpinan. Bila kondisi untuk hubungan interpersonal yang baik
hadir, kita juga cenderung menemukan respons-respons positif terhadap pimpinan,
sikap tanggap atas kebutuhan-kebutuhan pribadi dan organisasi, kepekaan
terhadap perasaan pegawai, dan kesediaan untuk berbagi informasi. Semua ini
adalah prasyarat untuk komunikasi ke atas dan ke bawah yang efektif, agar
tercipta suasana kerja yang harmonis dan baik yang dapat meningkatkan semangat
kerja yang akan mempengaruhi juga hasil pekerjaannya.
b. Peran Human Relation dalam
Peningkatan Karir
Kunci dari kegiatan Human Relations adalah motivasi yang
dapat mendorong kinerja karyawan. Seorang pimpinan harus dapat memahami
kebutuhan karyawan dan harus menyesuaikan penghargaan yang diberikan kepada
karyawan tersebut, seperti : gaji yang layak, pemberian cuti, dan promosi
jabatan bagi karyawan. Peningkatan karir dalam kaitannya dengan Human Relations
adalah sebagai motivasi bagi karyawan, dengan demikian karyawan akan menunjukan
loyalitasnya kepada perusahaan dengan bekerja secara maksimal.
Peningkatan karir yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya akan mempengaruhi organisasi dan kinerja karyawan, dimana
peningkatan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan organisasi atau
perusahaan untuk menjamin orang-orang yang ada didalamnya mempunyai kualifikasi
dan kemampuan serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan. Oleh karena itu, sebuah
organisasi perlu mengelola karir dan mengembangkannya agar produktivitas
karyawan tetap terjaga dan mampu mendorong karyawan untuk selalu melakukan hal
yang terbaik dan menghindari frustasi kerja yang berakibat penurunan kinerja
perusahaan, pengelolaan dan pengembangan karir akan meningkatkan efektivitas
dan kreativitas sumber daya manusia yang dapat menumbuhkan komitmen yang kuat
dan meningkatkan kinerjanya dalam upaya mendukung perusahaan untuk mencapai
tujuannya.
Cianni
dan Wnuck menyatakan bahwa karyawan yang mempunyai kesempatan yang tinggi dalam
meningkatkan karirnya akan merangsang motivasinya untuk bekerja lebih baik.
Perusahaan yang memiliki manajemen yang baik dalam pengembangan karir
karyawannya akan mempunyai kinerja dan kemauan karyawan untuk berpartisipasi
dalam aktivitas pengembangan dan perilaku dalam melakukan pengembangan, dimana
hal tersebut akan meningkatkan kinerjanya.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Di dalam organisasi, yang
komponen-komponen atau unsur pentingnya salah satunya adalah Sumber Daya
Manusia/SDM. Hubungan antar manusia sebagai
perilaku individu untuk lebih mengenal individu lainnya dalam satu organisasi. Dengan
adanya pendekatan perorangan di dalam organisasi, bisa meningkatkan kekompakan
kinerja dalam organisasi. Karena masing-masing individu akan mencari celah yang
bisa membuat mereka nyaman dalam bekerja. Hal-hal yang membawa kekuatan positif
kepada SDM dalam organisasi akan berdampak positif pula terhadap kinerjanya
dalam memajukan organisasi.
3.2.Saran
Pimpinan seperti manajer dalam perusahaan atau organisasi harus
bisa menempatkan diri untuk lebih mengerti dan memahami apa yang menjadi
kehendak dan kendala bagi karyawan atau anggota organisasi. Dengan tujuan agar
SDM meningkatkan kinerjanya dan memberikan dukungan lebih bagi majunya
perusahaan atau organisasi. Inti dalam hubungan antar manusia adalah pimpinan
harus memberikan hal-hal positif yang kelak bisa ikut meningkatkan kualitas SDM
dalam rangka usaha pencapaian tujuan organisasi.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Sumber-sumber yang mendukung tulisan ini yaitu:
· Thoha Miftah, 2012. Perilaku
Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.
·
Hubungan
Antar Manusia (Human Relation), http://www.lusa.web.id/hubungan-antar-manusia-human-relation/, 03:58, 19/03/2014.
·
Hubungan Antar Manusia (Human Relation), http://beequinn.wordpress.com/nursing/komunikasi-keperawatan/hubungan-antar-manusia-human-relation/, 04:01 P.M, 19/03/2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar